S.A.L Serukan Perubahan Lewat Album Perdana
A
A
A
SEMARANG - Banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk memberikan pesan kepada generasi muda. Bagi Something About Lola (S.A.L), band indie asal Kota Semarang, pesan berisi pengalaman, curahan hari dan ajakan menuju perubahan kepada generasi muda dituangkannya melalui sebuah karya musik yang diwujudkan dalam album Your Revolution.
S.A.L adalah salah satu band indie di Kota Semarang yang sedang naik daun. Melalui album perdananya yang dilaunching beberapa waktu lalu, band yang digawangi oleh Firman Ferdiansy (Vokal), Rossy Kuntjoro (Gitar), Hendragita Prayudi (Gitar), Sigih Bayu Brintz (Bass) dan Anto Constantin (Drum) ini ingin mengajak generasi muda untuk bangkit dari keterpurukan dalam hidup.
Lewat album perdana yang berisi 10 lagu tersebut, band beraliran pop punk yang sudah malang melintang di berbagai pelosok tanah air selama berdiri pada 2005 silam itu ingin berbagi curhatan atau pengalaman pribadi serta memberi pencerahan ke arah perubahan. Bukan untuk para remaja saja, namun untuk semua kalangan yang mendengarkan karya-karya mereka.
"Album ini tidak segmented, tapi lebih kepada siapa saja yang mau mendengar karya kami. Album ini kami beri nama Your Revolution, karena lewat album ini kami ingin memberikan motifasi untuk berubah atau mengubah apapun itu asal positif," ungkap Rossy.
Menurut Rossy, album ini dibuat dari pengalaman banyak orang yang kesulitan bangkit setelah mengalami keterpurukan. Ragu dan takut untuk bangkit karena dihantui kenangan keterpurukan masa silam selalu menghantui seseorang.
"Namun semuanya akan sirna jika tekat dibalut dengan niat yang dijadikan pedoman untuk melangkah menyongsong perubahan untuk menggapai sebuah pencapaian yang hakiki. Itulah yang ingin kami serukan melalui album ini," imbuhnya.
Meski begitu, untuk mencurahkan pesan perubahan dalam album tersebut menurut sang basis, Singgih, tidaklah mudah. Mereka membutuhkan waktu cukup lama untuk membuat album sesuai dengan harapan. "Selama empat tahun keluar masuk dapur rekaman, tapi akhirnya kelar juga. Mudah-mudahan karya kami bisa dinikmati," kata dia.
Lagu andalan dalam album tersebu adalah 31. Lagu itu bercerita tentang pengalaman pribadi grup band tersebut. Saat itu, anggota grup band yang awalnya tinggal di satu rumah kontrakan akhirnya harus pergi untuk menggapai tujuan masing-masing. "Kalau secara keseluruhan, hampir semua lirik lagu dalam album tersebut bercerita tentang pengalaman pribadi, cinta, persahabatan serta gejolak hati kawula muda," ujar Hendragita Prayudi alias Een, gitaris S.A.L.
Sementara itu, meski album sudah dirilis Januari 2015 lalu, namun S.A.L belum melakukan launching. "Rencananya dalam waktu dekat akan kami launching. Tunggu aja deh, pasti secepatnya kami launcing. Konsep juga masih dibicarakan," kata R Galih Riyadi manager S.A.L.
Namun lanjut Galih, penjualan album sudah dilakukan pihaknya. Bagi yang ingin mendapatkan album tersebut, bisa didapat di sejumlah distro di Semarang atau di Haircut Martabat, Jalan Cinde Raya nomor 38, Semarang. "Satu CD kami jual hanya Rp35.000," pungkasnya.
S.A.L adalah salah satu band indie di Kota Semarang yang sedang naik daun. Melalui album perdananya yang dilaunching beberapa waktu lalu, band yang digawangi oleh Firman Ferdiansy (Vokal), Rossy Kuntjoro (Gitar), Hendragita Prayudi (Gitar), Sigih Bayu Brintz (Bass) dan Anto Constantin (Drum) ini ingin mengajak generasi muda untuk bangkit dari keterpurukan dalam hidup.
Lewat album perdana yang berisi 10 lagu tersebut, band beraliran pop punk yang sudah malang melintang di berbagai pelosok tanah air selama berdiri pada 2005 silam itu ingin berbagi curhatan atau pengalaman pribadi serta memberi pencerahan ke arah perubahan. Bukan untuk para remaja saja, namun untuk semua kalangan yang mendengarkan karya-karya mereka.
"Album ini tidak segmented, tapi lebih kepada siapa saja yang mau mendengar karya kami. Album ini kami beri nama Your Revolution, karena lewat album ini kami ingin memberikan motifasi untuk berubah atau mengubah apapun itu asal positif," ungkap Rossy.
Menurut Rossy, album ini dibuat dari pengalaman banyak orang yang kesulitan bangkit setelah mengalami keterpurukan. Ragu dan takut untuk bangkit karena dihantui kenangan keterpurukan masa silam selalu menghantui seseorang.
"Namun semuanya akan sirna jika tekat dibalut dengan niat yang dijadikan pedoman untuk melangkah menyongsong perubahan untuk menggapai sebuah pencapaian yang hakiki. Itulah yang ingin kami serukan melalui album ini," imbuhnya.
Meski begitu, untuk mencurahkan pesan perubahan dalam album tersebut menurut sang basis, Singgih, tidaklah mudah. Mereka membutuhkan waktu cukup lama untuk membuat album sesuai dengan harapan. "Selama empat tahun keluar masuk dapur rekaman, tapi akhirnya kelar juga. Mudah-mudahan karya kami bisa dinikmati," kata dia.
Lagu andalan dalam album tersebu adalah 31. Lagu itu bercerita tentang pengalaman pribadi grup band tersebut. Saat itu, anggota grup band yang awalnya tinggal di satu rumah kontrakan akhirnya harus pergi untuk menggapai tujuan masing-masing. "Kalau secara keseluruhan, hampir semua lirik lagu dalam album tersebut bercerita tentang pengalaman pribadi, cinta, persahabatan serta gejolak hati kawula muda," ujar Hendragita Prayudi alias Een, gitaris S.A.L.
Sementara itu, meski album sudah dirilis Januari 2015 lalu, namun S.A.L belum melakukan launching. "Rencananya dalam waktu dekat akan kami launching. Tunggu aja deh, pasti secepatnya kami launcing. Konsep juga masih dibicarakan," kata R Galih Riyadi manager S.A.L.
Namun lanjut Galih, penjualan album sudah dilakukan pihaknya. Bagi yang ingin mendapatkan album tersebut, bisa didapat di sejumlah distro di Semarang atau di Haircut Martabat, Jalan Cinde Raya nomor 38, Semarang. "Satu CD kami jual hanya Rp35.000," pungkasnya.
(alv)